Welcome to my blog!

Meet the Author

Selamat datang nikmati berbagai informasi yang akan di sediakan oleh iful blog's. Mari kita belajar bersama sama untuk menambah pengetahuan kita.

Looking for something?

Berlangganan ke blog ini!

Menerima pesan-pesan terbaru melalui email. Cukup masukkan email Anda di bawah ini jika Anda ingin berlangganan!

Minggu, 15 Maret 2015

MENGGALI POTENSI BISNIS DAERAH PENGHASIL SALAK

Hal itulah yang mulai dilakukan sebagian masyarakat yang tinggal di daerah penghasil salak. Dalam rangka meningkatkan nilai jual salak yang sering anjlok ketika musim panen raya datang, sebagian petani mulai memanfaatkan hasil salak sebagai bahan baku utama pembuatan dodol.

Melimpahnya hasil pertanian dan perkebunan di berbagai daerah Indonesia, mendorong masyarakat kita untuk lebihkreatif dan inovatif dalam memanfaatkan hasil bumi yang ada di daerahnya. Jika selama ini hasil bumi seperti buah dan sayur hanya dipasarkan kepada masyarakat luas dalam keadaan masih segar. Kini masyarakat mulai memanfaatkan hasil bumi yang semakin melimpah, dengan mengolah buah dan sayur menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Salah satu inovasi produk yang berhasil dikembangkan masyarakat untuk memanfaatkan hasil bumi adalah pembuatan dodol salak. Dalam rangka meningkatkan nilai jual salak yang sering anjlok ketika musim panen raya datang, sebagian petani mulai memanfaatkan hasil salak sebagai bahan baku utama pembuatan dodol.
Murahnya harga salak di musim panen raya, berkisar Rp 3.000,00 sampai Rp 5.000,00 per kilogramnya. Mengharuskan para petani untuk berpikir keras guna meningkatkan nilai jual buah salak yang dihasilkannya. Berbekal bahan baku daging salak, gula, dan santan yang mudah ditemukan di daerah tersebut. Inovasi usaha dodol salak menjadi langkah tepat bagi masyarakat untuk mengatasi permasalahan turunnya harga salak yang selama ini dihadapi para petani.
Bila salak segar biasanya hanya dapat bertahan 1-7 hari, produk dodol salak bisa bertahan sampai beberapa bulan bila dikemas dengan baik. Tentu hal ini memberikan keuntungan besar bagi petani salak, sebab selain bisa memperpanjang masa kadaluarsa buah salak. Inovasi tersebut juga memiliki prospek bisnis yang sangat bagus, mengingat saat ini belum banyak pelaku usaha yang memproduksi dodol salak. Tak heran bila sekarang produk ini bisa laku dipasaran dengan harga yang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 9.000,00 sampai Rp 12.000,00 untuk tiap pack.
Rasanya yang khas dan besarnya kandungan vitamin yang ada pada buah salak, menjadikan produk dodol salak banyak diburu para konsumen. Tidak hanya konsumen lokal saja yang ingin menikmati legitnya dodol salak, kini banyak konsumen dari luar daerah yang menjadikan produk unik ini sebagai oleh-oleh khas daerah penghasil salak, seperti di daerah Sleman, Bali, dan Tapanuli Selatan.
Perkembangan pasar yang semakin meningkat tak ayal membuat para pelaku usaha mulai kerepotan memenuhi besarnya permintaan. Sehingga mereka mulai meningkatkan kapasitas produksi yang dulunya masih sangat terbatas dengan bantuan alat seadanya. Mulai beralih menggunakan bantuan  mesin pembuat dan pencetak dodol, dalam proses produksi. Dengan bantuan mesin tersebut, para pelaku usaha dapat memproduksi dodol dengan kapasitas lebih banyak, dan hasil yang diperolehpun juga lebih maksimal. Karena hasil adonan dan cetakan bisa seragam satu ukuran.
Bahkan saat ini kehadiran mesin pembuat dan pencetak dodol menjadi solusi tepat bagi para pelaku usaha untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Cara kerjanya yang cepat dan tepat, membantu mereka untuk meningkatkan jumlah produksi setiap harinya.



Adapun proses pembuatan dodol salak pondoh pada skala industri rumah tangga dapat diuraikan sebagai berikut.
Bahan-bahan untuk membuat dodol salak:
A.        Daging buah salak pondoh
B.        Gula merah / gula jawa
C.        Gula pasir
D.        Tepung beras ketan
E.         Kelapa
F.         Air
G.        Plastik
Formulasi dodol salak pondoh setiap l (satu) kali proses (25 pak @ 10 bungkus dodol)
A.        Salak pondoh 15 kg (7.5 daging buah)
B.        Gula merah 5 kg
C.        Gula pasir 2 kg
D.        Tepung beras ketan 2 kg
E.         Kelapa 5 butir

Cara Membuat Dodol Salak :
1.         Parut kelapa dan ambil santan kental sebanyak 2 liter dan santan encer 0,5 liter
2.         Masukkan gula merah ke dalam santan kental dan panaskan selama ± 1 jam hingga menjadi jladren kemudian 3-masukkan gula pasir kemudian aduk sampai larut dan rata
3.         Campurkan santan encer dengan tepung bares ketan aduk hingga homogen
4.         Masukkan landan tepung ke dalam adonan jladren
5.         Daging buah salak yang sudah dicuci bersih, dicacah menggunakan blender
6.         Campurkan hasil blenderan daging buah salak pondoh dengan adonan gula dan tepung
7.         Masak diatas api yang menyala sedang selama ± 4 jam sambil terus diaduk
8.         Angkat dan dinginkan
9.         Cetak dan bungkus dengan plastik

Semoga informasi kami tentang menggali potensi bisnis daerah penghasil salak, bisa memberikan inspirasi bagi Anda untuk mengembangkan potensi daerah menjadi peluang usaha. Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar